Part 4 Etika Guru Menurut Imam Nawawi

 


Lanjutan Part 3

Etika Guru dalam mengajar 

17. Guru hendaknya memberikan pelajaran dengan menyebutkan beberapa nama tokoh yang berpengaruh di bidang ilmu yang ditekuninya. Misalnya menyebutkan nama tokoh sahabat nabi beserta gelarnya serta menceritakan riwayat hidupnya untuk dijadikan pelajaran bagi para muridnya.

18. Guru hendaknya menjelaskan sisi linguistiknya seperti morfologi (sharaf) yaitu suatu kajian yang membahas tentang kosa kata perubahan setiap setiap bentuk kata dalam bahasa arab. 

19. Guru mengajarkan poin ketujuhbelas dan kedelapas secara bertahap atau step by step agar seiring berjalannya waktu murid dapat memahami dengan baik.

20. Guru hendaknya senantiasa memberi motivasi kepada muridnya agar giat dan rajin belajar. 

21. Sebelum melanjutkan materi berikutnya, guru hendaknya menanyakan materi sebelumnya yang sudah pernah disampaikan. Apabila masih ditemukan materi yang masih belum dipahaminya maka ia harus mengulang kembali dengan metode yang sederhana dan mudah dimengerti

22. Guru hendaknya merumuskan waktu belajar yang tepat untuk menyampaikan materi pelajaran kepada murid-muridnya. Artinya ia harus memahami betul mana materi yang didahulukan dan mana yang diakhirkan. 

23. Jika posisi mengajarnya dalam keadaan duduk maka guru hendaknya duduk tenang dan sopan.

24. Seorang guru hendaknya mampu menjaga gerakan tangannya agar tidak melakukan gerakan yang sia-sia. Ia juga harus menjaga pandangannya agar tidak lirak lirik kesana kemari tanpa adanya hajat tertentu.

25. Guru hendaknya mencari posisi yang pas dan baik agar dapat mengawasi dan berhadapan langsung dengan wajah murid-muridnya. 

26. Sebelum memulai pelajaran hendaknya guru membacakan ayat Alquran walau satu ayat. Kemudian membaca basmalah, shalawat atas Rasulallah, para sahabat, keluarganya, mendoakan para ulama terdahulu termasuk guru-gurunya, kedua orangtuanya, para hadirin serta kaum muslimin wal muslimat.

27. Seorang guru hendaknya menjelaskan pentingnya materi pelajaran yang akan disampaikan. Lebih jelasnya guru harus mempunyai tujuan dan membacakan tujuan tersebut di depan para muridnya. 

28. Ketika akan mengajar, guru hendaknya menghindari hal-hal yang dapat mengganggu konsentrasi belajar. Seperti sakit, lapar dan kebelet. Bahkan ia juga harus menghidari luapan kebahagiaan dan kesedihan.

29. Seorang guru ketika memberikan pelajaran kepada muridnya, ia harus bijak dalam mengatur waktu belajarnya. Apabila dirasa murid-murid sudah mulai bosan, maka guru hendaknya segera mengakhiri pembelajarannya.

30. Ruangan yang digunakan untuk belajar harus luas. Artinya bisa menampung semua murid yang akan diajarnya. Selain itu, guru juga hendaknya tidak meninggikan dan tidak merendahkan suaranya. Jelasnya guru harus mengetahui kapan suara itu dengan intonasi tinggi dan rendah. 

31. Guru hendaknya dapat mengontrol kelas agar suasana belajar menjadi nyaman, tidak gaduh dan ricuh. Ia juga harus mampu mengatur murid-muridnya agar terhindar dari perilaku tidak beradab di kelas. 

32. Ketika ada seorang murid yang bertanya tentang hal mencengangkan, ia harus bisa  menjaga agar murid-muridnya tidak mengejek dan memperolok-olok murid yang bertanya tersebut. Sebaliknya jika ada murid yang bertanya tentang hal yang belum diketahui oleh gurunya maka ia harus jujur dan berjanji akan memberi jawaban pada pertemuan selanjutnya. Artinya ia tidak boleh menghindar dari pertanyaan tersebut.

33. Seorang yang berilmu tinggi sekalipun, hendaknya berkata jujur ketika ditanya tentang hal yang belum diketahui jawabannya. Perlu dipertegas bahwa kalimat disini "saya belum mengetahui jawabannya" sama sekali tidak akan menurunkan derajat dan kealimannya. Justru itu, menunjukan keluhuran budi pekerti dan ketaqwaannya. Hal ini perlu disadari agar guru tidak semena-mena dalam memberikan jawaban atau fatwanya.

Sebagaimana sabda Nabi :

" Orang yang merasa bisa memuaskan orang lain dengan sesuatu yang belum ia miliki, sama halnya ia mengenakan pakaian yang penuh dengan kepalsuan "

Demikian sedikitnya semoga bermanfaat khususnya bagi seorang guru dna murid.

Wallahu 'alam bishshowab . . . 


Lanjut ke part berikutnya . . . .


Referensi 

Kamus Besar Bahasa Indonesia 

Kitab Adabul Alim wal Muta'alim




Komentar

Postingan Populer